A. MODEL
KONSEPTUALISASI MASALAH DALAM KONSELING
1. Model
Asesmen: Analisis masalah dari Lazarus
Lazarus dalamhttp://zhilvia-zhilvia.blogspot.com/2012/11/konseptualisasi-model-dalam-konseling.html,
menyatakan
adanya tujuh modalitas yang dapat dijadikan sebagai fokus asesmen masalah
klien. Ketujuh modalitas tersebut dinyatakan dalam akronim “BASIC ID” dan
terdiri atas: perilaku
(behavior), emosi (affect), sensasi (sensation), imajeri (imagery),
kognisi (cognition), relasi interpersonal (interpersonal), dan
tampila fisik (drug). Setiap modalitas tersebut berinteraksi satu sama
lain dan tidak dapat dipisahkan. Berikut adalah penjelasan dari msing-masing
modalitas tersebut.
1. B (behavior) Prilaku
Behavior (perilaku, tindakan yang kasat
mata), Modalitas ini berisikan aktivitas dan keterampilan-keterampilan
psikomotor yang sederhana dan kompleks seperti tersenyum, berbicara, menulis,
makan, merokok, dan sebaginya.
2. A (affect) emosi
Affect (emosi, perasaan) Modalitas
ini meliputi perasaan atau emosi yang dilaporkan oleh klien. Termasuk didalam
kategori ini adalah perasaan-perasaan khusus yang muncul atau tidak muncul di
samping perasaan yang tersembunyi atau didistorsikan.
3. S (sensation) sensasi
Sensation (perasaan tubuh), Modalitas
ini berisikan lima penginderaan utama dalam kaitannya dengan proses sensory
informasi, yakni: visul (sight), kinesthetic (touch), auditory (hearing),
olfactory (smell), dan gustation (taste). Modalitas juga
berkaitan dengan keluhan-keluhan perasaan tubuh yang dilontarkan klien seperti
sakit atau gangguan perut atau kepala pusing. Konselor perlu peka terhadap
sensasi yang dilaporkan dengan senang dan tidak senang di samping sensasi yang
tidak disadari klien.
4. I (imagery) imajeri
Imagery terdiri atas macam “gambaran
mental” yang sangat mempengaruhi kehidupan klien. Sebagai contoh, seorang suami
yang berprasangka bahwa isterinya telah berselingkuh (punya pria idaman lain
atau PIL), tentu akan merasakan tekanan (terganggu) karena ia mengembangkan
suatu gambaran terus menerus atau imej mental tentang isterinya yang tidur
dengan pria lain.
5. C (cognition) kognisi
Kognisi adalah pikiran dan keyakinan
klien tentang diri, lingkungan, pengalaman, dan masalah yang sedang dialaminya.
Gangguan perilaku timbul karena klien memiliki kognisi pikiran, persepsi, dan
keyakinan yang negatif, tidak realistis, atau tidak rasional
6. I (interpersonal) relasi interpersonal
Banyak ahli dari perspektif
psikodinamik telah menekankan pentingnya hubungan interpersonal. Menurut
Lazarus, masalah yang berkaitan dengan relasi interpersonal dapat dideteksi
tidak hanya melalui laporan diri dan bermain peran tetapi juga dengan mengamati
hubungan konselor-klien.
7. D (drug) tampilan fisik
Drug merupakan suatu modalitas yang penting dalam
asesmen, karena faktor-faktor biologis dan neurologis dapat mempengaruhi
perilaku, respon afektif, kognisi, sensasi, dan sebagainya. Asesmen modalitas
ini dapat meliputi:
a.
penampilan menyeluruh cara berpakaian, gangguan kulit
atau bicara, saraf, gangguan psikomotor;
b.
keluhan fisik atau penderitaan fisik; dan
c. kesehatan
umum kebugaran tubuh, olah raga, diet, nutrisi, hobi, minat, kegemaran, dan
pengisian waktu luang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar