Rabu, 03 Juli 2013

MODEL LAZARUS


A.  MODEL KONSEPTUALISASI MASALAH DALAM KONSELING
1.    Model Asesmen: Analisis masalah dari Lazarus
Lazarus dalamhttp://zhilvia-zhilvia.blogspot.com/2012/11/konseptualisasi-model-dalam-konseling.html,  menyatakan adanya tujuh modalitas yang dapat dijadikan sebagai fokus asesmen masalah klien. Ketujuh modalitas tersebut dinyatakan dalam akronim “BASIC ID” dan terdiri atas: perilaku (behavior), emosi (affect), sensasi (sensation), imajeri (imagery), kognisi (cognition), relasi interpersonal (interpersonal), dan tampila fisik (drug). Setiap modalitas tersebut berinteraksi satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Berikut adalah penjelasan dari msing-masing modalitas tersebut.
1.      B (behavior) Prilaku
Behavior (perilaku, tindakan yang kasat mata), Modalitas ini berisikan aktivitas dan keterampilan-keterampilan psikomotor yang sederhana dan kompleks seperti tersenyum, berbicara, menulis, makan, merokok, dan sebaginya.





2.      A (affect) emosi
Affect (emosi, perasaan) Modalitas ini meliputi perasaan atau emosi yang dilaporkan oleh klien. Termasuk didalam kategori ini adalah perasaan-perasaan khusus yang muncul atau tidak muncul di samping perasaan yang tersembunyi atau didistorsikan.
3.      S (sensation) sensasi
Sensation (perasaan tubuh), Modalitas ini berisikan lima penginderaan utama dalam kaitannya dengan proses sensory informasi, yakni: visul (sight), kinesthetic (touch), auditory (hearing), olfactory (smell), dan gustation (taste). Modalitas juga berkaitan dengan keluhan-keluhan perasaan tubuh yang dilontarkan klien seperti sakit atau gangguan perut atau kepala pusing. Konselor perlu peka terhadap sensasi yang dilaporkan dengan senang dan tidak senang di samping sensasi yang tidak disadari klien.
4.      I (imagery) imajeri
Imagery terdiri atas macam “gambaran mental” yang sangat mempengaruhi kehidupan klien. Sebagai contoh, seorang suami yang berprasangka bahwa isterinya telah berselingkuh (punya pria idaman lain atau PIL), tentu akan merasakan tekanan (terganggu) karena ia mengembangkan suatu gambaran terus menerus atau imej mental tentang isterinya yang tidur dengan pria lain.
5.      C (cognition) kognisi
Kognisi adalah pikiran dan keyakinan klien tentang diri, lingkungan, pengalaman, dan masalah yang sedang dialaminya. Gangguan perilaku timbul karena klien memiliki kognisi pikiran, persepsi, dan keyakinan yang negatif, tidak realistis, atau tidak rasional
6.      I (interpersonal) relasi interpersonal
Banyak ahli dari perspektif psikodinamik telah menekankan pentingnya hubungan interpersonal. Menurut Lazarus, masalah yang berkaitan dengan relasi interpersonal dapat dideteksi tidak hanya melalui laporan diri dan bermain peran tetapi juga dengan mengamati hubungan konselor-klien.
7.      D (drug) tampilan fisik
Drug merupakan suatu modalitas yang penting dalam asesmen, karena faktor-faktor biologis dan neurologis dapat mempengaruhi perilaku, respon afektif, kognisi, sensasi, dan sebagainya. Asesmen modalitas ini dapat meliputi:
a.    penampilan menyeluruh cara berpakaian, gangguan kulit atau bicara, saraf, gangguan psikomotor;
b.    keluhan fisik atau penderitaan fisik; dan
c.    kesehatan umum kebugaran tubuh, olah raga, diet, nutrisi, hobi, minat, kegemaran, dan pengisian waktu luang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar