Rabu, 03 Juli 2013

KASUS KLIEN CENTER


BAB  III
PEMBAHASAN
A.    Identifikasi Masalah
Jhoni (nama samaran) adalah siswa berjenis kelamin laki – laki yang bersekolah disalah satu SMA Negeri di Samarinda, sekarang Jhoni duduk dikelas XII. Jhoni seorang anak yang baik. Di lingkungan sekolah ia dikenal sebagai anak yang cukup pintar dalam mata pelajaran. Di lingkungan teman-temannya ia dikenal sebagai anak yang ramah, supel, mudah bergaul, pengertian dengan teman, dan suka bercanda.Jhoni tidak tinggal dengan orang tuanya dikarenakan  jarak tempuh antara rumah dengan sekolahnya sangat jauh sehingga orang tua Jhoni memutuskan agar Jhoni tinggal di salah satu kost dekat sekolahnya.Ayahnya bekerja disalah satu instansi didaerahnya sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.Keadaan ekonomi keluarganya terbilang menengah keatas.

Belakangan ini Jhoni tampak sering murung tidak seperti biasanya. Bahkan suatu saat ia terlihat sedang merokok, padahal hal itu tidak pernah ia lakukan dan bahkan itu sangat ia hindari. Setelah diperhatikan dalam beberapa hari, diketahui bahwa Ia sering mengeluh kepada teman-teman yang tinggal satu kost dengannya bahwa Ia merasa lelah dengan banyaknya tugas yang diberikan dari Sekolah, ia merasa waktunya tersita oleh tugas-tugas yang menumpuk.

Dari masalah Jhoni tersebut, wali kelas Jhoni pun menyerahkan Jhoni kepada guru BK untuk mencari tahu penyebab masalahnya dan membantu Jhoni untuk menyelesaikan masalahnya tersebut.



B.     Analisis

Dalam kasus ini pengumpulan data dilakukan dengan wawancara baik dengan konseling itu sendiri maupun dengan pihak-pihak yang terkait sehingga didapatkan data sebagai berikut:

1.      Akademis
Sejak kecil Jhoni terbilang anak yang pintar, selalu aktif dalam kegiatan disekolah TK dekat kantor ayahnya bekerja, sehingga ia selalu diantar ayahnya kesekolah. Ia juga banyak mendapatkan penghargaan-penghargaan dari lomba-lomba di sekolahnya. Sehingga guru TK dan orang tuanya merasa bangga dengan prestasi Jhoni. Setahun berlalu, Jhoni luluS dari TK, dan melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri yang juga terletak dekat dengan kantor ayahnya. Sehingga ia masih selalu diantar jemput oleh ayahnya. Selama Jhoni bersekolah di sekolah dasar,  ia tetap mempunyai prestasi yang baik, dan selalu masuk peringkat 10 besar dalam kelas. Setelah lulus dari SD dia melanjutkan sekolahnya ke menengah pertama. Dia masih tetap mempertahankan prestasi yang ia miliki. Masih selalu mengikuti kegiatan-kegiatan disekolahnya.Juga aktif dalam organisasi sekolah. Setelah lulus SMP dia memutuskan untuk masuk ke sekolah menengah atas terfavorit yang letaknya jauh dari rumahnya. Di sekolah Jhoni dari kelas X sampai kelas XII, Jhoni selalu masuk peringkat sepuluh besar. Nilai raport juga diatas rata – rata.

2.      Keadaan Fisik
            Jhoni memiliki postur tubuh 170 cm dengan berat badan 60 kilogram, ia memiliki bentuk mata sipit dan memakai kaca mata karena mengalami minus dua,memiliki hidung yang mancung serta bibir yang tipis, Jhoni memiliki bentuk wajah oval dan berwajah bersih, berkulit putih, serta memiliki rambut ikal dengan warna hitam. Jhoni memliki pertumbuhan fisik yang baik.



3.      Keadaan Keluarga
            Jhoni anak terakhir dari tiga bersaudara dia terlahir dari pasangan Hendra dan Ika, ayahnya bekerja sebagai Instansi didaerahnya, ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga. Ia tinggal dirumah yang cukup besar dan tergolong orang yang berkecukupan. Didalam lingkungan tersebut Jhoni tidak mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya, sehinnga Jhoni dan keluarganya pun cukup baik dan akrab. Jhoni sangat dekat dengan semua anggota keluarganya, sehingga pada saat dia untuk sekolah yang letaknya jauh dari rumah, kemudian dia memutuskan untuk tinggal di dekat sekolahnya (kos). Hal ini yang menyebabkan Jhoni kurang perhatian dari orangtuanya, sehingga Jhoni terlihat murung dan kurang bersemangat untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Dan akhir-akhir ini Jhoni merokok untuk melampiaskan kejenuhan.

4.      Tingkah Laku Sosial
            Jhoni termasuk anak yang ramah, supel, mudah bergaul, pengertian dengan teman, dan suka bercanda dalam lingkungannya. Tidak pernah berbuat onar di masyarakat, justru sebaliknya ia menjadi contoh teladan oleh para remaja di lingkungan rumahnya, karena ia terkenal seorang remaja yang aktif dibanyak bidang.Namun semenjak memutuskan untuk tinggal didekat sekolahnya (kos), ia cenderung sering murung, dan dia terlihat merokok.

C. Sintesis

            Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, dapat dikatakan bahwa:
1.      Kemajuan akademis Jhoni memiliki prestasi yang cukup baik dari TK hingga SMA ia selalu masuk peringkat sepuluh besar dikelasnya.
2.      Pertumbuhan fisiknya baik dan Ia tergolog anak yang sehat
3.      Keadaan keluarga Jhoni berkecukupan dan interakasi keluarga Jhoni terhadap lingkunganya baik. Jhoni sangat dekat dengan keluarganya, sehingga saat Jhoni tinggal jauh dari orang tuanya, Jhoni merasa kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.
4.      Dari segi sosialnya, Jhoni termasuk anak yang introver serta mudah menyesuaikan diri dan beradaptasi. Namun, Jhoni tidak tinggal bersama dengan orangtuanya dikarenakan jarak tempuh rumah dan sekolahnya sangat jauh, Karena jauh dari orang tuanya, Jhoni jarang berkomunikasi secara langsung dengan keluarganya.

D.  Diagnosis

Berdasarkan dari gejala yang tampak, diketahui bahwa Jhoni sering terlihat murung, dan juga merokok, kemudian dikaitkan dengan latar belakang informasi yang diperoleh dari teman-temannya dan Jhoni sendiri diketahui bahwa Ia sering mengeluh mengenai menumpuknya tugas-tugas dari Sekolah, dapat ditetapkan bahwa Jhoni mengalami kesulitan dalam mengatur waktunya di karenakan Jhoni kurang kasih sayang dari orang tuanya. Ia kesulitan dalam mengatur waktu belajar dan mengerjakan tugasnya, sehingga tugas-tugas yang ada lama-kelamaan menjadi menumpuk dan tidak terselesaikan. Karena ia terbiasa santai dan termotivasi oleh orang tuanya, membuat ia menjadi tertekan ketika dihadapkan dengan tugas-tugas sekolah yang memakan banyak waktu, dan  juga membuatnya merasa jenuh sehingga menyebabkan ia melakukan hal-hal yang tidak biasa ia lakukan seperti merokok.

E. Prognosis

Dilihat dari masalah yang dihadapi oleh Jhoni tersebut, maka dapat digunakan beberapa alternatif bantuan untuk membantu menyelesaikan masalahnya tersebut, yaitu dengan dilakukannya konseling individu untuk memberikan pengertian dan alternatif bantuan kepada konseli mengenai kesulitan dalam mengatur waktu belajar yang tentunya atas persetujuan Jhoni sendiri, kemudian penawaran bantuan juga diberikan kepada teman-teman terdekat Jhoni untuk dapat memberikan motivasi dan bantuan kepada Jhoni dalam menyelesaikan masalahanya tersebut.
Setelah diketahui faktor penyebab menurunnya prestasi belajar anak tersebut melalui berbagai sumber, maka konselor memberikan layanan bantuan dengan menggunakan pendekatan Client Centre Theraphy yaitu suatu teknik konseling dimana konseli yang berperan aktif dalam penyelesaian masalahnya.

F. Konseling

Berdasarkan masalah yang nampak dan latar belakang penyebabnya, maka pemberian bantuan yang diberikan kepada Jhoni adalah berupa konseling individu.
Proses konseling antara Jhoni dengan Konselor berjalan dengan lancar, hal itu dapat terlihat dari wawancara berikut ini yang dilakukan pukul 10.00 pada waktu  istirahat.
Konselor          :Hai Jhoni, apa kabar? Kok Kamu sendirian disini?
Jhoni                  :Eh Ibu, ga papa kok Bu. Saya lagi pengen sendiri aja. (menjawab singkat)
Konselor          :Ada apa nih kok Jhoni pengen sendiri, boleh ga Ibu temanin Jhoni ngobrol disini?
Jhoni                  : Iya bu, nggak apa-apa, Saya lagi malas pulang ke kost Bu, sumpek liat kamar yang berantakan. (jawabnya singkat).
Konselor          :(melihat ada rokok di saku baju Jhoni, dan langsung bertanya) Jhoni merokok ya?
Jhoni                  : (gugup) ehm engga kok Bu. Saya ga merokok.
Konselor          :Itu apa yang ada di saku bajumu?
Jhoni                  :Ehm, iya Bu. Ini punya Saya.
Konselor          :Jhoni mJhonierokok yah?
Jhoni                  :Iya Bu, soalnya Saya lagi galau Bu.
Konselor          :Oh Jhoni lagi galau. Memang apa yang Kamu fikirkan?
Jhoni                  :Ehm ga papa kok Bu (Jhoni menunduk).
Konselor          :Coba Kamu cerita sama Ibu, siapa tau habis Kamu cerita perasaan Kamu agak lega.
Jhoni                  :Ehm iya Bu (jawabnya singkat)
Konselor          :Hmmm ngomong-ngomong Jhoni kok tampak agak kurusan ya sekarang, Jhoni sakit? (Tanya konselor sambil memandang wajah Jhoni)
Jhoni                  :Enggak kok Bu, cuma sering begadang aja, gara-gara banyak tugas yang harus dikerjakan Bu.
Konselor          :Oh banyak tugas ya, bagaimana sudah dikerjakan tugas-tugasnya Jhoni?
Jhoni                  :Iya bu banyak sekali tugas yang harus diselesaikan dalam waktu dekat, tugasnya gak begitu berat sih Bu bagi Saya, tapi tugas yang diberikan oleh guru – guru mata pelajaran terlalu banyak sehingga Saya bingung mau mengerjakan yang mana duluan, dan saya juga merasa kurang perhatian dari orangtua saya merasa kurang termotifasi untuk giat belajar dan mengerjakan tugas. Sedangkan Ibu tahu sebentar lagi Saya Ujian Nasional, Saya juga harus mempelajari pelajaran–pelajaran yang akan di UAN kan. Saya susah membagi waktu untuk belajar dan mengerjakan segudang tugas itu.
Konselor          :Oh itu masalahnya. coba Jhoni pikirin kalau  kamu merokok setiap galau memikirkan tugas. Jika tugas diberikan setiap hari ada berapa bungkus rokok yang kamu habiskan dan hitung berapa banyak bahan kimia berbahaya yang masuk kedalam tubuhmu. Kamu bisa pikirkan dampak rokok untuk kesehatan kamu dalam jangka panjang. Itu bisa membahayakan kesehatan kamu dan orang-orang di sekitar Kamu Jhoni.
Jhoni                  : Jadi menurut ibu, saya harus bagaimana ?
Konselor          : Ibu mau tanya, setiap hari rutinitas Kamu apa saja dari pagi sampai sore?
Jhoni                  :Bangun tidur saya mandi dan siap-siap pergi sekolah, pulang sekolah saya istirahat sebentar sambil menonton TV sampai saya ketiduran. Setelah itu paling saya santai-santai saja Bu dan kadang-kadang Saya diajak main bola sama teman-teman saya Bu sampai sore. Habis magrib saya kadang baca buku sebentar paling setengah jam Bu. Setelah itu saya main PS sama teman-teman satu kost sampai tengah malam Bu. Jika mengantuk saya langsung tidur Bu.
Konselor          :Oh begitu, jadi menurut Jhoni apa yang sebaiknya di lakukan untuk merubah kebiasaan burukmu itu?
Jhoni                  :Saya ingin mencoba membagi waktu saya Bu.
Konselor          :Bagaimana cara kamu membagi waktumu itu?
Jhoni                  :Saya pulang sekolah setiap hari jam 15.00 termasuk bimbel untuk ujian. Sepulang sekolah Saya akan langsung makan, bersih-bersih atau tidur sebentar untuk mengistirahatkan badan karena Saya kan capek tuh habis belajar seharian. Nah setelah itu Saya bisa menggunakan waktu bersantai kamu sambil kerjakan tugas atau baca bahan untuk UN, Saya akan mengurangi nonton TV dan main game untuk mengerjakan tugas yang secepatnya akan di kumpulkan, atau menggunakan waktu sesudah magrib atau subuh untuk belajar dan mengingat bahan pelajaran yang akan di UN-kan. Mungkin Saya akan mencoba cara itu Bu.
Konselor          :Waaah, itu cara yang bagus sekali Jhoni. Ibu percaya, Kamu pasti bisa.
Jhoni                  :Begitu ya bu, saya mulai mengerti sekarang. Saya akan mencoba dan belajar membagi waktu sebaik mungkin agar tugas saya bisa selesai secepatnya Bu dan saya berjanji tidak merokok lagi untuk kesehatan dan demi orang tua saya.
Konselor          :Iya, semangat Jhoni. Ibu mendukung niat baikmu itu. (tersenyum manis)
Jhoni                  :(membalas senyum guru BK), terima kasih ya Bu sudah menemani Saya ngobrol dan mendengarkan uneg – uneg Saya. (teeettt teeett teeettt, bel tanda masuk pun berbunyi)
Konselor          :Iya sama-sama Jhoni. Nah, itu suara bel udah bunyi. Sebaiknya sekarang kamu masuk kelas yah, pelajaran selanjutnya akan segera di mulai. Kalau ada masalah jangan dipendam sendiri ya, kamu bisa cerita sama ibu atau sahabat kamu supaya bebannya tidak terlalu berat.
Jhoni                  : Iya Bu, Saya masuk kelas dulu yah Bu. (sambil bersiap-siap berdiri)
Konselor          : Iya Jhoni, Ibu juga mau kembali ke kantor. (berdiri)
Percakapan mereka pun terhenti di karenakan bel masuk berbunyi. Jhoni berjalan menuju kelas, sedangkan Konselor berjalan ke arah kantor.
                                                                                 


G. Tindak Lanjut / Follow Up

Setelah dilakukan konseling dengan Jhoni yang membahas masalah belajar yang dihadapinya langkah selanjutnya adalah evaluasi dan tindak lanjut. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan Jhoni. Berdasarkan pengamatan konselor selama berlangsungnya konseling dan berdasarkan pengamatan teman-teman terdekatnya selama ini terlihat adanya perubahan dari Jhoni yaitu ia mulai rajin mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Ia mulai mengurangi waktu menonoton televisi dan bermain game dengan mengisi waktu luangnya dengan sedikit demi sedikit menyelesaikan tugasnya. Akhirnya tidak ada lagi tugas yang menumpuk yang membuatnya merasa jenuh dan tertekan. Kemudian berdasarkan pengamatan teman-temannya tidak pernah terlihat lagi Jhoni merokok. Malah ia sering berolah raga jika ada waktu senggangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar