BAB III
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah
Jhoni
(nama samaran) adalah siswa berjenis kelamin laki – laki yang bersekolah
disalah satu SMA Negeri di Samarinda, sekarang Jhoni duduk dikelas XII. Jhoni
seorang anak yang baik. Di lingkungan sekolah ia dikenal sebagai anak yang
cukup pintar dalam mata pelajaran. Di lingkungan teman-temannya ia dikenal
sebagai anak yang ramah, supel, mudah bergaul, pengertian dengan teman, dan
suka bercanda.Jhoni tidak tinggal dengan orang tuanya dikarenakan jarak tempuh antara rumah dengan sekolahnya
sangat jauh sehingga orang tua Jhoni memutuskan agar Jhoni tinggal di salah
satu kost dekat sekolahnya.Ayahnya bekerja disalah satu instansi didaerahnya
sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.Keadaan ekonomi keluarganya
terbilang menengah keatas.
Belakangan
ini Jhoni tampak sering murung tidak seperti biasanya. Bahkan suatu saat ia
terlihat sedang merokok, padahal hal itu tidak pernah ia lakukan dan bahkan itu
sangat ia hindari. Setelah diperhatikan dalam beberapa hari, diketahui bahwa Ia
sering mengeluh kepada teman-teman yang tinggal satu kost dengannya bahwa Ia
merasa lelah dengan banyaknya tugas yang diberikan dari Sekolah, ia merasa
waktunya tersita oleh tugas-tugas yang menumpuk.
Dari
masalah Jhoni tersebut, wali kelas Jhoni pun menyerahkan Jhoni kepada guru BK
untuk mencari tahu penyebab masalahnya dan membantu Jhoni untuk menyelesaikan
masalahnya tersebut.
B. Analisis
Dalam
kasus ini pengumpulan data dilakukan dengan wawancara baik dengan konseling itu
sendiri maupun dengan pihak-pihak yang terkait sehingga didapatkan data sebagai
berikut:
1. Akademis
Sejak
kecil Jhoni terbilang anak yang pintar, selalu aktif dalam kegiatan disekolah
TK dekat kantor ayahnya bekerja, sehingga ia selalu diantar ayahnya kesekolah.
Ia juga banyak mendapatkan penghargaan-penghargaan dari lomba-lomba di
sekolahnya. Sehingga guru TK dan orang tuanya merasa bangga dengan prestasi Jhoni.
Setahun berlalu, Jhoni luluS dari TK, dan melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri
yang juga terletak dekat dengan kantor ayahnya. Sehingga ia masih selalu
diantar jemput oleh ayahnya. Selama Jhoni bersekolah di sekolah dasar, ia tetap mempunyai prestasi yang baik, dan
selalu masuk peringkat 10 besar dalam kelas. Setelah lulus dari SD dia
melanjutkan sekolahnya ke menengah pertama. Dia masih tetap mempertahankan
prestasi yang ia miliki. Masih selalu mengikuti kegiatan-kegiatan
disekolahnya.Juga aktif dalam organisasi sekolah. Setelah lulus SMP dia
memutuskan untuk masuk ke sekolah menengah atas terfavorit yang letaknya jauh
dari rumahnya. Di sekolah Jhoni dari kelas X sampai kelas XII, Jhoni selalu
masuk peringkat sepuluh besar. Nilai raport juga diatas rata – rata.
2. Keadaan Fisik
Jhoni memiliki postur tubuh 170 cm dengan
berat badan 60 kilogram, ia memiliki bentuk mata sipit dan memakai kaca mata
karena mengalami minus dua,memiliki hidung yang mancung serta bibir yang tipis,
Jhoni memiliki bentuk wajah oval dan berwajah bersih, berkulit putih, serta
memiliki rambut ikal dengan warna hitam. Jhoni memliki pertumbuhan fisik yang
baik.
3. Keadaan Keluarga
Jhoni anak terakhir dari tiga
bersaudara dia terlahir dari pasangan Hendra dan Ika, ayahnya bekerja sebagai
Instansi didaerahnya, ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga. Ia tinggal dirumah
yang cukup besar dan tergolong orang yang berkecukupan. Didalam lingkungan
tersebut Jhoni tidak mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungan
tempat tinggalnya, sehinnga Jhoni dan keluarganya pun cukup baik dan akrab. Jhoni
sangat dekat dengan semua anggota keluarganya, sehingga pada saat dia untuk
sekolah yang letaknya jauh dari rumah, kemudian dia memutuskan untuk tinggal di
dekat sekolahnya (kos). Hal ini yang menyebabkan Jhoni kurang perhatian dari
orangtuanya, sehingga Jhoni terlihat murung dan kurang bersemangat untuk
mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Dan akhir-akhir ini Jhoni merokok untuk
melampiaskan kejenuhan.
4. Tingkah Laku Sosial
Jhoni termasuk anak yang ramah,
supel, mudah bergaul, pengertian dengan teman, dan suka bercanda dalam
lingkungannya. Tidak pernah berbuat onar di masyarakat, justru sebaliknya ia
menjadi contoh teladan oleh para remaja di lingkungan rumahnya, karena ia
terkenal seorang remaja yang aktif dibanyak bidang.Namun semenjak memutuskan
untuk tinggal didekat sekolahnya (kos), ia cenderung sering murung, dan dia
terlihat merokok.
C.
Sintesis
Berdasarkan data yang diperoleh
dari hasil analisis, dapat dikatakan bahwa:
1. Kemajuan akademis Jhoni memiliki prestasi
yang cukup baik dari TK hingga SMA ia selalu masuk peringkat sepuluh besar
dikelasnya.
2. Pertumbuhan fisiknya baik dan Ia tergolog
anak yang sehat
3. Keadaan keluarga Jhoni berkecukupan dan
interakasi keluarga Jhoni terhadap lingkunganya baik. Jhoni sangat dekat dengan
keluarganya, sehingga saat Jhoni tinggal jauh dari orang tuanya, Jhoni merasa
kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.
4. Dari segi sosialnya, Jhoni termasuk anak
yang introver serta mudah menyesuaikan diri dan beradaptasi. Namun, Jhoni tidak
tinggal bersama dengan orangtuanya dikarenakan jarak tempuh rumah dan
sekolahnya sangat jauh, Karena jauh dari orang tuanya, Jhoni jarang
berkomunikasi secara langsung dengan keluarganya.
D. Diagnosis
Berdasarkan
dari gejala yang tampak, diketahui bahwa Jhoni sering terlihat murung, dan juga
merokok, kemudian dikaitkan dengan latar belakang informasi yang diperoleh dari
teman-temannya dan Jhoni sendiri diketahui bahwa Ia sering mengeluh mengenai
menumpuknya tugas-tugas dari Sekolah, dapat ditetapkan bahwa Jhoni mengalami
kesulitan dalam mengatur waktunya di karenakan Jhoni kurang kasih sayang dari
orang tuanya. Ia kesulitan dalam mengatur waktu belajar dan mengerjakan
tugasnya, sehingga tugas-tugas yang ada lama-kelamaan menjadi menumpuk dan
tidak terselesaikan. Karena ia terbiasa santai dan termotivasi oleh orang
tuanya, membuat ia menjadi tertekan ketika dihadapkan dengan tugas-tugas
sekolah yang memakan banyak waktu, dan
juga membuatnya merasa jenuh sehingga menyebabkan ia melakukan hal-hal
yang tidak biasa ia lakukan seperti merokok.
E.
Prognosis
Dilihat
dari masalah yang dihadapi oleh Jhoni tersebut, maka dapat digunakan beberapa
alternatif bantuan untuk membantu menyelesaikan masalahnya tersebut, yaitu
dengan dilakukannya konseling individu untuk memberikan pengertian dan
alternatif bantuan kepada konseli mengenai kesulitan dalam mengatur waktu
belajar yang tentunya atas persetujuan Jhoni sendiri, kemudian penawaran
bantuan juga diberikan kepada teman-teman terdekat Jhoni untuk dapat memberikan
motivasi dan bantuan kepada Jhoni dalam menyelesaikan masalahanya tersebut.
Setelah
diketahui faktor penyebab menurunnya prestasi belajar anak tersebut melalui
berbagai sumber, maka konselor memberikan layanan bantuan dengan menggunakan
pendekatan Client Centre Theraphy yaitu suatu teknik konseling dimana konseli
yang berperan aktif dalam penyelesaian masalahnya.
F.
Konseling
Berdasarkan
masalah yang nampak dan latar belakang penyebabnya, maka pemberian bantuan yang
diberikan kepada Jhoni adalah berupa konseling individu.
Proses
konseling antara Jhoni dengan Konselor berjalan dengan lancar, hal itu dapat
terlihat dari wawancara berikut ini yang dilakukan pukul 10.00 pada waktu istirahat.
Konselor :Hai Jhoni, apa kabar? Kok Kamu
sendirian disini?
Jhoni :Eh Ibu, ga papa kok Bu. Saya
lagi pengen sendiri aja. (menjawab singkat)
Konselor :Ada apa nih kok Jhoni pengen
sendiri, boleh ga Ibu temanin Jhoni ngobrol disini?
Jhoni : Iya bu, nggak apa-apa, Saya
lagi malas pulang ke kost Bu, sumpek liat kamar yang berantakan. (jawabnya
singkat).
Konselor :(melihat ada rokok di saku baju Jhoni,
dan langsung bertanya) Jhoni merokok ya?
Jhoni : (gugup) ehm engga kok Bu.
Saya ga merokok.
Konselor :Itu apa yang ada di saku bajumu?
Jhoni :Ehm, iya Bu. Ini punya Saya.
Konselor :Jhoni mJhonierokok yah?
Jhoni :Iya Bu, soalnya Saya lagi
galau Bu.
Konselor :Oh Jhoni lagi galau. Memang apa yang
Kamu fikirkan?
Jhoni :Ehm ga papa kok Bu (Jhoni
menunduk).
Konselor :Coba Kamu cerita sama Ibu, siapa tau
habis Kamu cerita perasaan Kamu agak lega.
Jhoni :Ehm iya Bu (jawabnya
singkat)
Konselor :Hmmm ngomong-ngomong Jhoni kok
tampak agak kurusan ya sekarang, Jhoni sakit? (Tanya konselor sambil memandang
wajah Jhoni)
Jhoni :Enggak kok Bu, cuma sering
begadang aja, gara-gara banyak tugas yang harus dikerjakan Bu.
Konselor :Oh banyak tugas ya, bagaimana sudah
dikerjakan tugas-tugasnya Jhoni?
Jhoni :Iya bu banyak sekali tugas
yang harus diselesaikan dalam waktu dekat, tugasnya gak begitu berat sih Bu
bagi Saya, tapi tugas yang diberikan oleh guru – guru mata pelajaran terlalu
banyak sehingga Saya bingung mau mengerjakan yang mana duluan, dan saya juga
merasa kurang perhatian dari orangtua saya merasa kurang termotifasi untuk giat
belajar dan mengerjakan tugas. Sedangkan Ibu tahu sebentar lagi Saya Ujian
Nasional, Saya juga harus mempelajari pelajaran–pelajaran yang akan di UAN kan.
Saya susah membagi waktu untuk belajar dan mengerjakan segudang tugas itu.
Konselor :Oh itu masalahnya. coba Jhoni
pikirin kalau kamu merokok setiap galau
memikirkan tugas. Jika tugas diberikan setiap hari ada berapa bungkus rokok
yang kamu habiskan dan hitung berapa banyak bahan kimia berbahaya yang masuk
kedalam tubuhmu. Kamu bisa pikirkan dampak rokok untuk kesehatan kamu dalam
jangka panjang. Itu bisa membahayakan kesehatan kamu dan orang-orang di sekitar
Kamu Jhoni.
Jhoni : Jadi menurut ibu, saya harus
bagaimana ?
Konselor : Ibu mau tanya, setiap hari
rutinitas Kamu apa saja dari pagi sampai sore?
Jhoni :Bangun tidur saya mandi dan
siap-siap pergi sekolah, pulang sekolah saya istirahat sebentar sambil menonton
TV sampai saya ketiduran. Setelah itu paling saya santai-santai saja Bu dan
kadang-kadang Saya diajak main bola sama teman-teman saya Bu sampai sore. Habis
magrib saya kadang baca buku sebentar paling setengah jam Bu. Setelah itu saya
main PS sama teman-teman satu kost sampai tengah malam Bu. Jika mengantuk saya
langsung tidur Bu.
Konselor :Oh begitu, jadi menurut Jhoni apa
yang sebaiknya di lakukan untuk merubah kebiasaan burukmu itu?
Jhoni :Saya ingin mencoba membagi
waktu saya Bu.
Konselor :Bagaimana cara kamu membagi waktumu
itu?
Jhoni :Saya pulang sekolah setiap
hari jam 15.00 termasuk bimbel untuk ujian. Sepulang sekolah Saya akan langsung
makan, bersih-bersih atau tidur sebentar untuk mengistirahatkan badan karena
Saya kan capek tuh habis belajar seharian. Nah setelah itu Saya bisa
menggunakan waktu bersantai kamu sambil kerjakan tugas atau baca bahan untuk
UN, Saya akan mengurangi nonton TV dan main game untuk mengerjakan tugas yang
secepatnya akan di kumpulkan, atau menggunakan waktu sesudah magrib atau subuh
untuk belajar dan mengingat bahan pelajaran yang akan di UN-kan. Mungkin Saya
akan mencoba cara itu Bu.
Konselor :Waaah, itu cara yang bagus sekali Jhoni.
Ibu percaya, Kamu pasti bisa.
Jhoni :Begitu ya bu, saya mulai
mengerti sekarang. Saya akan mencoba dan belajar membagi waktu sebaik mungkin
agar tugas saya bisa selesai secepatnya Bu dan saya berjanji tidak merokok lagi
untuk kesehatan dan demi orang tua saya.
Konselor :Iya, semangat Jhoni. Ibu mendukung
niat baikmu itu. (tersenyum manis)
Jhoni :(membalas senyum guru BK),
terima kasih ya Bu sudah menemani Saya ngobrol dan mendengarkan uneg – uneg
Saya. (teeettt teeett teeettt, bel tanda masuk pun berbunyi)
Konselor :Iya sama-sama Jhoni. Nah, itu suara
bel udah bunyi. Sebaiknya sekarang kamu masuk kelas yah, pelajaran selanjutnya
akan segera di mulai. Kalau ada masalah jangan dipendam sendiri ya, kamu bisa
cerita sama ibu atau sahabat kamu supaya bebannya tidak terlalu berat.
Jhoni : Iya Bu, Saya masuk kelas
dulu yah Bu. (sambil bersiap-siap berdiri)
Konselor : Iya Jhoni, Ibu juga mau kembali ke
kantor. (berdiri)
Percakapan
mereka pun terhenti di karenakan bel masuk berbunyi. Jhoni berjalan menuju
kelas, sedangkan Konselor berjalan ke arah kantor.
G.
Tindak Lanjut / Follow Up
Setelah
dilakukan konseling dengan Jhoni yang membahas masalah belajar yang dihadapinya
langkah selanjutnya adalah evaluasi dan tindak lanjut. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara dengan Jhoni. Berdasarkan pengamatan konselor selama
berlangsungnya konseling dan berdasarkan pengamatan teman-teman terdekatnya
selama ini terlihat adanya perubahan dari Jhoni yaitu ia mulai rajin
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Ia mulai mengurangi waktu menonoton
televisi dan bermain game dengan mengisi waktu luangnya dengan sedikit demi
sedikit menyelesaikan tugasnya. Akhirnya tidak ada lagi tugas yang menumpuk
yang membuatnya merasa jenuh dan tertekan. Kemudian berdasarkan pengamatan
teman-temannya tidak pernah terlihat lagi Jhoni merokok. Malah ia sering
berolah raga jika ada waktu senggangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar